Akhirnya hujan pergi
meninggalkan Desember.
Menyisakan remah roti
dan cangkir kopi.
Bercengkrama.
Mengganti hilang,
menemani kenang.
Rintik-rintik hujan terpahat
di pohon-pohon kemarau.
Suara-suara rindu terjatuh,
dari ranting - ranting sepi dan dedaunan yang mulai berguguran.
Tak kulihat sang waktu
berburu.
-- adalah angin,
yang memisahkan rindu daun,
dari dahan dan ranting.
@masSugie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar