Selasa, 01 April 2014

Lelaki Pemburu

Kepada malam, ia menempa baja di kepala, menjadi peluru-peluru yang dilesatkan dengan membabi-buta. Entah mengenai apa saja.

Matanya yang bercahaya, seakan ingin membunuh sesuatu. Entah apa, malam tak pernah tahu.

Harum misiu membuat waktu tak pernah cepat berlalu, juga peluru-peluru yang memburu, melewati apa saja yang tergugu.

Malam hampir pagi, tak satupun peluru mengenai buruannya: ingatan yang membunuh kesedihannya.

Tidak ada komentar: