Kamis, 30 Januari 2014

Ketika Aku Mengingatmu

aku meningatmu, ketika kau bilang "kita tak akan pernah bertemu!"

lalu telaga mataku meretak. membelah alirnya menjadi dua. alir pertama menuju awal perjumpaan, alir ke dua menuju akhir perjalanan.

sedang waktu, hanya sepasang jarum jam yang mati di lengan kita. mungkin baterainya habis, katamu bercanda.

memang, hidup adalah sebuah canda dari Tuhan. dan kita, adalah bahan lelucon yang menghibur zaman.

sesekali aku tak ingin mengingatmu. melewati waktu, yang terus memburu kedatanganmu.

membiarkan sepi menjadi patung yang berlumut. mungkin, musim akan mengikisnya, perlahan-lahan. menjadi serpih yang terinjak-injak zaman.

sayang, sesekali aku ingin menjadi manusia biasa, yang tak ingin lebih banyak tahu dari Tuhannya.

maka dengan puisi ini, aku sudahi mengingatmu. sebab mengingat, itu menyakitkan. seperti, menyesal kemudian.

pulanglah sayang. seseorang tengah menunggumu, dengan pelukan paling lapang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar