Sabtu, 01 Februari 2014

Surat Keduaku

Dear Waktu yang Kupinta Kedatangannya. Ayuuwuwu

Di surat ke-2 ku ini lagi-lagi aku bingung mau menuliskan apa. Tak ada kata-kata berlarian di kepalaku untuk kutangkap, tak ada kalimat-kalimat rindu puitis kesukaanmu. Kini, aku hanyalah tubuh penuh luka yang menunggu penyembuhnya. Kamu.

Sedangkan langit dan hujan yang katamu selalu menyampaikan rindu, kini suara gaduhnya membisu di jantungku. Tak lagi alirkan desir hangat kepenjuru urat nadi yang mati.

Juga waktu yang menyembunyikan semua kenangan, yang menyembunyikan semua perjumpaan. Adalah kota-kota purba yang kutelusuri dengan penyesalan. Jarak, yang bungkam dengan berbekal mata angin dari laut matamu.

Ayuuwuwu, bukankah perjumpaan adalah pelukan, tak lebihdari kata-kata yang bisa melakukan apa saja, kecuali mencegah kita untuk tak terus berpura-pura.

Peluk hangat dariku, yang selalu merindui perjumpaan denganmu.

Iwanuwuwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar