Minggu, 16 Februari 2014

Maaf

Dear waktu yang kupinta kedatangannya, Ayuuwuwuwu

Tajam sekali isi suratmu menyayat pemikiranku, Ayuuwuwu. Maaf, aku bertanya padamu tentang takdir, aku hanya seorang yang tak begitu paham tentang ketetapan-ketetapan Tuhan yang kadang membuatku kebingungan.

Rindu dan jarak membuatku gelisah, resah pada cinta kita. Hari ini saja, hampir aku lupa membalas suratmu yang begitu penuh dengan kata rindu dan cinta.

Harusnya aku yakin, seperti pada saat pertama kali aku menulis surat untukmu, bahwa keakraban dapat terjalin tanpa sebuah temu dan rindu akan seperti rintik hujan yang tumpah memeluk bumi seutuhnya.

Maafkan rinduku, Ayuuwuwuwu, yang sedikit goyah pada jarak temu. Mulai hari ini, pada detik yang aku tak tahu keberapa, aku akan memantapkan setiap detak jantung untuk mengukir namamu pada udara, agar sampai rinduku seutuhnya di paru-parumu.

Peluk hangat,
Pemilik rindu di kepalamu

Iwanuwuwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar