Selasa, 11 Februari 2014

Cerita

Ann, secangkir kopi dan gigil rintik hujan yang enggan berhenti, adalah riuh di kepalaku yang masih merasa kesepian.

Entah sepi yang bagaimana. Mungkin, angin yang memeluk dirinya sendiri saat malam membuatnya kedinginan.

Kau tahu, Ann, puisi ini adalah rasa yang aku ciptakan saat aku tak berdaya untuk menciptakan kebahagiaanku sendiri.

Dan rindu, adalah pesulap yang mampu membuatku merasa kesepian di tengah riuh hujan, dan merasa kedinginan di dekat perapian.

Ia, aku rindu kamu, Ann. Rindu pada masa-masa dulu saat hal-hal kecil begitu mendebarkan jantungku.

Dalam sepiku, kau adalah orang asing yang begitu kaukenal.

Begitulah sepi, sederhana menutupi ruang kosong yang semakin lama semakin menjurang.

Tak ada yang lebih menyedihkan dari malam-malam yang kesepian selain ditemani rindu dari mata yang diam-diam basah serta bibir yang bergetar, terbata-bata meratapi takdir yang entah berada di mana.

Sepi adalah seseorang di masa lalu yang membuatmu pernah begitu jatuh cinta dan akhirnya merasa kesepian ketika kau mengingatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar